Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) berkolaborasi dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP) BIN dalam usaha menekan angka kanker payudara di Indonesia. Melalui kegiatan Sosialisasi Skrining Deteksi Dini Kanker Payudara dan Praktek SADARI (perikSA payuDAra sendiRI) yang di selenggarakan di Gedung Pertemuan Kesatrian Soekarno Hatta, Komplek BIN, Pejaten Timur, Jakarta Selatan, Selasa (18/2), YKPI berharap ibu-ibu yang tergabung dalam anggota DWP BIN bisa menyebarluaskan informasi tentang deteksi dini kanker payudara dan praktek SADARI minimal kepada keluarga dan kerabat dekat.
Acara yang dihadiri oleh 300 peserta ini juga dihadiri oleh Penasehat DWP BIN, Ibu Metty M. Herindra dan Ketua Umum YKPI Ibu Linda Agum Gumelar beserta para pengurus YKPI. Bertindak sebagai narasumber adalah dr. Rian Fabian Sofyan SpB Subsp Onk (K) dari Rumah Sakit Kanker Dharmais lalu dilanjutkan dengan praktek SADARI yang disampaikan oleh Ibu Nani Firmansyah.
Menurut data kesehatan di tahun 2022, kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker dengan angka terbanyak di Indonesia dan sekitar 70% datang memeriksakan diri ke medis sudah dalam stadium lanjut. Ini yang menjadikan YKPI sangat tegas dan mempunyai komitmen yang kuat untuk bisa mengurangi angka kanker payudara di Indonesia khususnya kanker payudara stadium lanjut seperti yang selalu disampaikan Ketua Umum YKPI, Ibu Linda Agum Gumelar di setiap sambutannya.
“ Sesuai data Globocan di tahun 2022, ada 408.661 angka kejadian kanker di Indonesia dan 242.988 kematian yang disebabkan oleh kanker. Untuk kanker payudara merupakan jenis kanker tertinggi bagi perempuan sebanyak 66.271, ini setara dengan 30% dari jumlah kasus keseluruhan dan yang lebih memprihatinkan sebanyak 70% datang ke medis sudah dalam stadium lanjut,” ungkap Ibu Linda
“ Alhamdulillah bahwa kita diberikan salah satu ujian dari Allah yang saya rasa kita mampu melewatinya dan mengatasinya. Saya yakin sesungguhnya bahwa penyakit kanker payudara termasuk jenis kanker yang ringan dibandingkan dengan kanker lainnya asal ditemukan dalam stadium awal,” tambahnya.
Kanker payudara bisa terjadi kepada siapapun, tidak hanya perempuan, laki-lakipun bisa terkena kanker payudara walaupun presentasinya hanya 1%. Kanker payudara juga hingga kini belum ditemukan penyebabnya, hanya ada beberapa faktor resiko yang bisa menyebabkan terjadinya kanker payudara.
“ Kanker payudara bisa menimpa siapapun tidak hanya perempuan, laki-lakipun bisa terkena kanker payudara. Kanker payudara belum diketahui apa penyebabnya tapi ada beberapa faktor resiko yang bisa menyebabkan kita terkena kanker payudara. Diantaranya, pertama kali mendapat haid dibawah usia 10 tahun, melahirkan anak pertama diatas 35 tahun, merokok, pernah menjalani operasi payudara, ada riwayat keluarga yang mengidap penyakit kanker payudara, tidak pernah menyusui, menopause diatas usia 50 tahun dan pola makan yang buruk. Dari faktor resiko tersebut bisa saja kita terkena kanker payudara,” papar dr. Rian
Untuk terhindar dari penyakit kanker payudara perlu melakukan deteksi dini salah satunya yang bisa dilakukan sendiri adalah SADARI (perikSA payuDAra sendiRI). Cara ini bisa dilakukan oleh perempuan yang masih manstruasi ataupun perempuan yang sudah menopause.
“ Untuk itu kita perlu melakukan deteksi dini kanker payudara, bagaimana caranya? Bisa dengan SADARI (perikSA payuDAra sendiRI), dilakukan di hari ke 7 hingga hari ke 10 setelah hari pertama haid bagi yang masih haid, bagi yang sudah menopause dilakukan setiap satu bulan sekali. Atau bisa juga melakukan pemeriksaan mammografi, tapi ini untuk wanita diatas 40 tahun,” ucap dr. Rian
Setelah penjelasan dari dr. Rian Fabian Sofyan SpB Subsp Onk (K), kegiatan dilanjutkan dengan praktek SADARI yang disampaikan oleh Ibu Nani Firmansyah.
YKPI…Saling Jaga Saling Peduli